Misalnya ketika investor A ingin membeli saham emiten ABCD, dia memesan pembelian 10 lot dengan harga Rp550 per saham. Selama pemesanan belinya itu belum tereksekusi, pemesanannya akan berstatus ‘open’ alias masih terbuka.
Artinya, pemesanan itu belum menemukan penjual saham dengan harga yang diajukan si pembeli. Alias belum ‘matching’ atau masih mengantre. Sistem bursa efek akan terus mencari lot saham yang dijual dengan harga yang diajukan pembeli.
Ketika ada penjual yang akhirnya mau melepas sahamnya di harga yang diajukan pembeli, transaksinya matching dan selesai. Lalu status transaksinya berubah menjadi ‘success’ atau ‘done.’
Selama status pemesanan belinya masih open, pembeli masih dapat mencabut pemesanan belinya itu, juga dapat mengubah harga penawaran beli yang diajukan agar cepat mendapatkan saham.
Itulah informasi singkat tentang apa itu open bid saham dalam investasi.
(Nadya Kurnia)