Apa itu saham ARB?
Saham ARB atau auto reject bawah merupakan kebalikan dari ARA. ARB adalah batasan maksimum penurunan harga saham dalam sehari perdagangan di bursa. Mekanisme ini terjadi ketika harga saham turun secara signifikan dalam satu hari perdagangan.
Sebagai contoh, pada perdagangan hari Senin, saham B ditutup dengan harga Rp5.000. Batasan auto rejection yang berlaku sejak pandemi adalah sebesar 7%. Dengan demikian, penurunan harga saham B maksimal pada selasa adalah Rp5.000 – (Rp5.000 x 7%) = Rp4.650. Artinya, jika saham B telah mencapai batas bawah di harga Rp4.650, maka saham tersebut akan terkena ARB. Adapun ciri saham tersebut terkena ARB adalah tidak adanya order atas saham tersebut di antrean beli.
Itulah ulasan IDXChannel mengenai apa itu saham ARA dan ARB yang perlu Anda ketahui dalam berinvestasi saham. Adanya mekanisme ARB dan ARA saham dapat memberikan kesempatan bagi investor untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Namun, bagi investor pemula yang belum terbiasa dengan fluktuasi harga yang terlalu cepat, sebaiknya Anda perlu menghindari saham-saham yang terkena ARA dan ARB.