sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Apa Itu Window Dressing? Strategi Pencitraan di Pasar Modal, Cara Kerjanya Begini

Market news editor Kurnia Nadya
05/07/2023 14:57 WIB
Fenomena window dressing paling signifikan terjadi di akhir tahun.
Apa Itu Window Dressing? Strategi Pencitraan di Pasar Modal, Cara Kerjanya Begini. (Foto: MNC Media)
Apa Itu Window Dressing? Strategi Pencitraan di Pasar Modal, Cara Kerjanya Begini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Apa itu window dressing? Secara sederhana, window dressing adalah praktek mempercantik laporan atau data keuangan, sehingga kinerja investasi atau perusahaan tampak lebih baik dari yang sebenarnya di mata investor. 

Istilah fenomena ini berasal dari strategi pemasaran yang kerap dilakukan pengusaha ritel, yakni ‘dressing up a window display’, di mana pemilik usaha akan memamerkan beberapa item dari katalognya untuk dipajang di jendela toko. 

Window dressing pun memiliki makna yang sebenarnya sama, yakni memperindah tampilan produk agar tampak meyakinkan. Sehingga investor tertarik untuk menempatkan modal, atau setidaknya, tidak kehilangan minat untuk mempertahankan porsi kepemilikannya. 

Dilansir dari MNCSekuritas.id (5/7), window dressing biasanya dilakukan oleh manager investasi dan emiten untuk mempercantik tampilan portofolio dan performa laporan keuangannya. Fenomena ini juga umumnya terjadi pada akhir tahun. 

Window dressing yang dilakukan para manajer investasi biasanya berlangsung pada akhir tahun. Para manajer investasi tentu ingin meningkatkan nilai saham yang dimilikinya agar kinerja portofolionya tampak baik sebelum penutupan tahun. 

Sementara di kalangan emiten, window dressing biasanya dilakukan pada tiap periode laporan keuangan, yakni pada akhir kuartal (Maret, Juni, September, Desember). Namun demikian, dampak window dressing yang dilakukan emiten justru terasa pada bulan-bulan berikutnya. 
Praktik window dressing paling signifikan terjadi di akhir tahun, biasanya harga saham akan menguat hingga bulan Januari. Fenomena ini kerap disebut sebagai ‘January Effect.’ 

Bagaimana Window Dressing Dipraktekkan di Dunia Pasar Modal

Dilansir dari Investopedia (5/7), praktek usaha ini dinilai tidak etis, apa pun jenis industri dan tujuannya. Sebab window dressing berarti memberikan gambaran yang salah secara disengaja untuk pencitraan yang lebih baik. 

Seperti yang disebut di atas, window dressing dilakukan oleh manajer investasi dan emiten. Kedua pihak tersebut memakai metode yang berbeda untuk mengakali laporan performa investasi dan keuangannya. 

Pada reksadana, para manager investasi biasanya bakal menjual saham dengan performa terburuk, lalu membeli saham-saham bagus mendekati akhir tahun, lantas membuatnya seolah-olah saham-saham bagus itu sudah ada dalam portofolionya sejak lama. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement