sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Arab Saudi Mau Naikkan Harga Minyak ke Pembeli Asia di November 2025

Market news editor Nia Deviyana
29/09/2025 19:20 WIB
Hal ini sebagai respons terhadap penguatan tolok ukur minyak mentah Timur Tengah dan rebound pasokan global baru-baru ini.
Arab Saudi Mau Naikkan Harga Minyak ke Pembeli Asia di November 2025. Foto: Freepik.
Arab Saudi Mau Naikkan Harga Minyak ke Pembeli Asia di November 2025. Foto: Freepik.

IDXChannel - Arab Saudi bersiap menaikkan harga minyak untuk pembeli Asia pada November mendatang, dengan Aramco mempertimbangkan kenaikan moderat sebagai respons terhadap penguatan tolok ukur minyak mentah Timur Tengah dan rebound pasokan global baru-baru ini.

Melansir Finimize, Senin (29/9/2025), Aramco, eksportir minyak mentah terbesar di dunia, memainkan peran kunci dalam mengarahkan pasar minyak Asia lewat penetapan harga jual resmi (official selling prices/OSP). OSP kemudian dijadikan patokan oleh banyak negara dan pembeli minyak di kawasan.

Untuk November, analis memperkirakan harga minyak Arab Light akan naik 20–40 sen per barel, menjadi USD2,40–USD2,60 di atas rata-rata Oman/Dubai, setelah pemotongan harga besar pada bulan lalu.

Kenaikan ini sejalan dengan lonjakan premi cash Dubai sebesar 52 sen, yang mencapai titik tertinggi enam bulan di USD3,63 per barel pada pertengahan September. Faktor pendorongnya adalah kekhawatiran atas sanksi yang lebih ketat terhadap minyak Rusia dan Iran.

Namun, Arab Saudi kemungkinan tetap berhati-hati dan hanya menaikkan harga sedikit karena kontrak pasokan jangka panjang 2026 masih dalam tahap negosiasi dan kilang makin sensitif terhadap biaya pengiriman. 

Selain itu, dimulainya kembali ekspor minyak Kurdistan Irak membantu meredakan tekanan pasokan dan mendinginkan sebagian kekhawatiran pasar.

Isu kenaikan harga minyak Saudi muncul saat aliansi OPEC+ yang menyuplai hampir 9 juta barel minyak mentah per hari ke Asia, mempertimbangkan peningkatan produksi untuk mempertahankan pangsa pasar. 

Dengan premi Dubai di level tinggi terbaru, penyesuaian OSP yang bertahap mencerminkan upaya menjaga keseimbangan antara produsen minyak dan kilang. Investor kini menunggu rapat OPEC+ mendatang untuk mencari sinyal keputusan pasokan dan dampaknya pada harga minyak global.

Harga Aramco tidak hanya memengaruhi penjualan mereka sendiri, tetapi juga menjadi acuan bagi pemasok utama lain seperti Iran, Kuwait, dan Irak. 

Saat kilang Asia menghadapi kenaikan biaya pengiriman dan ketidakpastian pasokan, sinyal harga ini ikut membentuk kekhawatiran lebih luas tentang keamanan energi dan arah kebijakan pasar minyak ke depannya.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement