Meski valuasi sektor konsumsi kini berada di level menarik, yaitu 13,2 kali P/E forward atau di bawah rata-rata lima tahun terakhir, Indo Premier masih mempertahankan rekomendasi neutral.
Indo Premier menjelaskan, pihaknya menunggu bukti nyata pemulihan daya beli sebelum menaikkan prospek sektor ini. Urutan saham pilihan Indo Premier adalah KLBF, MYOR, ICBP, UNVR, dan SIDO.
Sebelumnya, CGS International Sekuritas Indonesia (CGSI) menilai, dalam riset yang terbit pada 21 Oktober 2025, tambahan stimulus pemerintah senilai total USD1,9 miliar berpotensi mendongkrak konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2025. Bantuan tunai sebesar USD1,8 miliar dan program magang senilai USD97 juta mulai disalurkan sejak 20 Oktober 2025.
Jumlah penerima bantuan tunai meningkat dari 19 juta menjadi 35 juta rumah tangga, mencakup sekitar 140 juta orang. Setiap penerima akan memperoleh total Rp1,5 juta pada kuartal ini, naik dari Rp600 ribu di kuartal sebelumnya. Tambahan bantuan juga akan diberikan kepada 16 juta rumah tangga baru dengan nominal Rp900 ribu per penerima.
CGSI mencatat, selama periode Pemilu 2024, sektor consumer staples dan ritel minimarket seperti Alfamart (AMRT) dan Alfamidi (MIDI) menjadi penerima manfaat utama dari derasnya penyaluran dana pemerintah. Produsen makanan kemasan seperti Cimory (CMRY), Mayora (MYOR), dan Akasha (ADES) juga mencatat pertumbuhan pendapatan berkelanjutan pasca-pemilu.