Dengan go public, lanjut Erick, ASDP akan mendapatkan pendanaan untuk melakukan investasi atau memperbaiki armada kapal penyeberangan. Pasalnya, rata-rata usia kapal perseroan sudah cukup tua dan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jasa.
"Saya selalu menekankan ASDP untuk tetap menjaga standarisasi keselamatan dan pelayanan yang prima kepada seluruh pengguna jasa," kata Erick.
Sebelumnya, Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi menyebut langkah go publik dilakukan di kuartal III-2022. Saat ini perseroan terus menyiapkan sejumlah langkah strategis. Salah satunya penunjukan konsultan global sebagai mitra perusahaan agar proses IPO memenuhi standar global.
Selain itu, persiapan internal perusahaan dan market readiness untuk melihat seberapa besar peluang pasar di Bursa Efek Indonesia .
"Kemudian, yang sekarang sudah di kementerian BUMN di mana secara umum, nanti kementerian prosedurnya akan mengeluarkan daftar dan merekomendasikan itu kepada otoritas yang berwenang agar kita diperbolehkan IPO. Itu proses sekarang di kementerian BUMN sebagai pemegang saham," kata dia.