IDXChannel - Perilaku investor di tengah gejolak dinamika global beberapa bulan terakhir menjadi mimpi buruk untuk investasi Indonesia.
Investor dinilai makin sedikit untuk masuk ke saham hingga rupiah. Hal itu juga didorong oleh kebijakan Bank Indonesia (BI) baru-baru ini menaikkan suku bunga menjadi 6% sementara Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih mempertahankan suku bunga tinggi.
Namun demikian, Indonesia masih menjadi favorit investor asing dalam menanamkan modal mereka.
"Prediksinya Amerika akan tetap higher for longer tapi juga slower for longer artinya masih lama (pertahankan suku bunga), tapi Indonesia masih darling (disayang) lah buat investor (asing)," kata Pengamat Pasar Uang Junito Ahmad Haryono yang kerap disapa Tomi dalam Media Gathering Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Padalarang, Kamis (23/11/2023).
Jika berkaca pada US Treasury bond, maka sebagai pelaku pasar di Indonesia bisa 'memasak' sedemikian rupa agar suku bunga tidak kelihatan mahal tetapi tapi di korporasi masih menikmati suku bunga yang dibawah BI7DRR.