Bernasib sama, saham ADHI sempat menyentuh Rp2.390/saham pada 2 Maret 2018. Akan tetapi, sahamnya saat ini sedang dalam down trend. (Lihat grafik di bawah ini.)
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Kamis (23/2), harga saham ADHI sudah anjlok 81,26 persen menjadi Rp448/saham.
Setali tiga uang, saham WIKA juga naik di tahun 2019. Pada 18 April 2019, saham WIKA menyentuh Rp2.420/saham. Kemudian, saham WIKA sudah merosot 73,97 persen menjadi Rp630/saham pada Kamis (23/2).
Sementara, secara year to date (YTD), saham emiten BUMN karya juga kompak terkontraksi.
Data BEI pada Kamis (23/2) mencatat, saham WIKA terkoreksi paling dalam, yakni mencapai 21,25 persen sepanjang 2023.
Sedangkan, saham PTPP dan ADHI juga turut ambles masing-masing hingga 10,49 persen dan 2,18 persen secara YTD.
Terakhir, data BEI pada penutupan Kamis (23/2) melaporkan, saham WSKT juga memerah di minus 3,33 persen secara YTD. (Lihat grafik di bawah ini.)
Informasi saja, saham WSKT terkena suspensi bursa di tengah utang perusahaan yang menggunung dan proses PKPU yang sedang dijalani oleh perusahaan.
Tercatat, sejak Kamis (16/2), Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi melakukan penghentian sementara atau suspensi perdagangan saham WSKT.
Menurut SVP Corporate Secretary WSKT, Ermy Puspa Yunita, penghentian sementara perdagangan saham emiten BUMN karya tersebut dikarenakan penundaan pembayaran bunga Ke-15 Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2019 Seri B.
Penundaan pembayaran utang senilai Rp2,3 triliun tersebut lantaran perusahaan melakukan equal treatment untuk semua pemilik utang, baik pemilik kredit kerja maupun obligasi.
"Penundaan pembayaran ini dikarenakan Perseroan akan melakukan equal treatment untuk semua pemilik utang, baik pemilik kredit kerja maupun obligasi," ungkap Ermy, jumat (17/2/2023).
Saat ini, WSKT tengah melakukan restrukturisasi yang tertuang dalam Master Restructuring Agreement (MRA) sekaligus melakukan peninjauan ulang terhadap implementasi MRA.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.