Hal ini terjadi karena BNC berfokus pada penyaluran kredit yang berkualitas, dengan lebih selektif dalam penyalurannya.
"Kami optimistis perekonomian Indonesia akan terus tumbuh. Pertumbuhan ini adalah peluang bagi BNC untuk terus ekspansi penyaluran kreditnya. Di saat bersamaan BNC terus menjaga kualitas kredit yang disalurkan dengan lebih selektif dalam penyaluran kredit dan memperluas penyaluran kredit ke berbagai segmen nasabah, mulai dari individu, UMKM, dan korporasi," papar Aditya.
Dana Pihak Ketiga (DPK) BNC per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp14,35 triliun dengan CASA rasio 27,6 persen. Terjadi peningkatan pada tabungan sebesar 16,17 persen dari Rp3,05 triliun pada triwulan I tahun lalu, menjadi Rp3,54 triliun pada periode sama tahun ini.
Sedangkan deposito mengalami penurunan 3,59 persen dari Rp10,77 triliun di triwulan I-2023 menjadi Rp10,39 triliun di triwulan I-2024. Sementara jumlah DPK pada akhir Februari 2024 dan akhir Januari 2024 masing-masing sebesar Rp13,84 triliun dan Rp14,62 triliun.
"Dengan ini BNC bisa segera menggenjot penyaluran kreditnya dan menorehkan kinerja yang positif ke depannya," urai Aditya.