Dia mengatakan bahwa estimasi kerugian selama dua hari terakhir terbagi menjadi dua. Pertama kerugian karena toko tutup sehingga tidak terjadi transaksi, dan juga karena ada barang dan produk yang rusak.
"Jumlah pastinya saya belum dapat datanya, tapi bisa dikatakan sampai ratusan juta karena kerugiannya akibat dua hal tadi, masyarakat menunda belanjanya dan ada produk dan barang yang rusak," jelas Roy.
Aprindo berharap ada dirigenisasi penanggulangan banjir. Adanya dirigenisasi ini dinilainya lebih efektif komandonya hanya dari satu dirigen atau pemimpin saja dalam penanggulangan sehingga tidak terjadi multitafsir.
"Diperlukan skala prioritas, karena kalau banjir terjadi baru rame-rame mikir, kalau musim kering tidak ada yang mikirin. Kita prihatin saja bahwa musibah banjir ini seharusnya dan sebaiknya ditanggulangi dengan lebih baik dan serius," tandas Roy. (FHM)