IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini (10/1/2024) ditutup melemah 49 poin ke level Rp15.569 per USD setelah sebelumnya menguat di level Rp15.520.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan dolar Amerika Serikat (AS) atau USD karena fokus utama tetap pada data CPI AS yang dirilis pada hari Kamis (11/1) diperkirakan menunjukkan inflasi sedikit meningkat di Desember 2023.
"Inflasi yang stagnan, ditambah dengan tanda-tanda ketahanan pasar tenaga kerja baru-baru ini, memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (10/1/2024).
Para pelaku pasar terlihat terus mengurangi pertaruhan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga secepatnya pada bulan Maret 2024. Alat CME Fedwatch menunjukkan, pertaruhan terhadap penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Maret dengan peluang 63,6%, turun dari peluang 69,6% yang terlihat dalam sepekan lalu.
Pejabat Fed juga terlihat menentang ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal, dengan Presiden Fed Atlanta Ralph Bostic menyatakan, tetap bias terhadap kebijakan moneter yang tetap ketat dalam jangka pendek.