sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bank Jakarta Siap IPO di 2026, Pramono Minta Direksi Bekerja Profesional

Market news editor Muhammad Refi Sandi
23/06/2025 03:13 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta jajaran direksi PT Bank Jakarta untuk terus bekerja secara profesional.
Bank Jakarta Siap IPO di 2026, Pramono Minta Direksi Bekerja Profesional. (Foto iNews Media Group)
Bank Jakarta Siap IPO di 2026, Pramono Minta Direksi Bekerja Profesional. (Foto iNews Media Group)

IDXChannel - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta jajaran direksi PT Bank Jakarta untuk terus bekerja secara profesional. Hal ini bertujuan sebagai persiapan menjelang target Initial Public Offering (IPO) pada 2026.

“Saya secara pribadi dan Bang Doel (Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno) menaruh harapan yang tinggi sekali kepada Bank Jakarta untuk menjadi bank profesional, bank yang betul-betul dipercaya publik. Tugas utama direksi dan jajaran Bank Jakarta adalah mempersiapkan diri untuk IPO tahun depan,” kata Pramono di hadapan Direktur Utama PT Bank Jakarta Agus Haryoto Widodo dalam acara peluncuran rebranding 'call name' dan logo baru PT Bank Jakarta di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/6/2025).

Pramono menilai IPO hanya akan tercapai jika bank dikelola secara profesional. Oleh karenanya, dia menekankan pentingnya pengawasan publik terhadap bank milik daerah tersebut agar transparansi terjaga dan target IPO terpenuhi.

“Bank Jakarta harus bisa secepatnya. Saya yakin Bank Jakarta bisa—kata kuncinya tetap profesionalisme dan orang-orang yang mengelola,” kata dia.

Lebih lanjut, mantan Menteri Sekretaris Kabinet (Seskab) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu berharap Bank Jakarta selain menjadi kebanggaan Jakarta, tapi juga mampu bersaing secara global.

“Saya ingin Bank Jakarta menjadi bank yang profesional dan membanggakan warga Jakarta, serta bisa naik kelas,” ujar Pramono.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Jakarta Agus Haryoto Widodo menyadari tidak cukup hanya bertahan diperlukan transformasi dimulai dari perubahan identitas. Hal itu untuk menatap masa depan yang kuat, adaptif serta profesional.

"Kami menyadari sepenuhnya untuk tetap relevan, kami tidak cukup hanya bertahan, kami harus bertransformasi dan transformasi itu dimulai dari identitas kami. Inilah latar belakang dari keputusan kami untuk melakukan rebranding sebagai simbol bahwa Bank DKI siap menatap masa depan dengan cara baru, cara yang lebih kuat, adaptif dan profesional," kata Agus.

Agus mengatakan, transformasi digital dilakukan untuk meningkatkan produktivitas bisnis, penguatan manajemen risiko hingga modernisasi infrastruktur IT serta keamanan cyber.

"Rebranding ini bukan berdiri sendiri, ini adalah bagian dari langkah berkelanjutan yang saat ini sedang kami jalankan, yaitu transformasi digital untuk menghadirkan layanan berbasis ekosistem, perbaikan proses bisnis untuk peningkatan produktivitas bisnis, kualitas kredit dan dana murah, penguatan manajemen risiko dan tata kelola, modernisasi infrastruktur IT dan keamanan cyber, serta penguatan budaya kerja berbasis nilai epik yaitu excellent, professionalism, integrity, customer focus dan juga collaboration (EPICC)," katanya.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement