Kinerja yang melambat, perubahan tren industri, hingga persaingan yang ketat bisa membuat suatu emiten mengalami penurunan market cap seiring investor berpindah ke sektor atau emiten lainnya yang sedang tumbuh atau memiliki pangsa pasar yang besar dan solid.
Soal bank kakap yang saat ini menguasai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lantaran market cap yang jumbo, ada beberapa hal yang menjadi faktor utama mengapa emiten-emiten tersebut menjadi jawara.
Untuk menyebut beberapa: kontribusi besar untuk ekonomi RI, pangsa pasar pelanggan yang luas, kinerja keuangan yang stabil dan bertumbuh positif dalam jangka panjang, lingkungan regulasi yang mendukung, rajin membagikan dividen, likuiditas saham yang tinggi, dan pada gilirannya seiring keyakinan tinggi investor terhadap emiten bank besar tersebut membuat kapitalisasi pasarnya ikut terdongkrak.
Lanskap emiten dengan market cap terbesar di bursa Tanah Air yang dinamis membuat pergeseran mungkin saja bisa terjadi di masa depan.
Kini, di era ekonomi internet, dan bagaimana raksasa teknologi merajai pasar saham Amerika Serikat (AS) atawa Wall Street, tidak menutup kemungkinan pemain besar teknologi RI bisa berhasil memupuk laba dalam jangka panjang dan meningkatkan pangsa pasar yang pada gilirannya akan menjadi jawara market cap bursa.