IDXChannel – Pergerakan saham yang dinamis membuat kapitalisasi pasar (market cap) emiten ikut berubah seiring waktu. Sempat dikuasai oleh raksasa otomotif dan rokok satu dekade lalu, kini perbankan kakap duduki kursi tertinggi. Bagaimana ke depannya?
Mundur sejenak ke 10 tahun yang telah lewat, tepatnya di 2013. Waktu itu, emiten konglomerasi otomotif, kontraktor tambang, hingga perkebunan PT Astra International Tbk (ASII) pernah menduduki posisi pertama market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Market cap ASII mencapai Rp275,29 triliun pada akhir 2013.
Di bawah Astra, emiten produsen rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) juga sedang berjaya saat itu. Market cap emiten anak usaha Philip Morris Indonesia tersebut sebesar Rp273,50 triliun.
Sementara, emiten perbankan Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), emiten telkomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)--waktu itu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk--hingga emiten consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menduduki peringkat 5 besar di 2013. (Lihat tabel di bawah ini.)
Kembali ke era sekarang, ASII dan HMSP sudah tidak lagi di pucuk klasemen. Bahkan HMSP, bersama pemain besar rokok lainnya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) keluar dari jajaran 10 besar.