IDXChannel - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) mengalami kerugian yang semakin membengkak. Pada tahun 2020, bank berkode saham BEKS ini mencatatkan rugi bersih sebesar Rp308,15 miliar. Rugi tersebut meningkat 124% dibandingkan kerugian yang sudah ditanggung pada tahun sebelumnya.
Bank Banten hanya mampu membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp33,74 miliar pada tahun 2020, turun 53,8% dari 71,84 miliar pada tahun 2019. Sementara beban operasional lainnya yang yang mesti ditanggung bank ini sudah mencapai Rp294,6 miliar. Masih harus ditambah lagi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai aset yang harus dikeluarkan sebesar Rp23,19 miliar.
Alhasil, Bank Banten merugi sebesar Rp308,15 miliar. Sementara tahun 2019, kerugian bank ini baru hanya mencapai Rp137,55 miliar. Jika ditilik ke belakang, bank yang dulu bernama PT Bank Pundi Indonesia Tbk sudah merugi sejak tahun 2014 dan kerugiannya meningkat setiap tahunnya. Bahkan setelah diakuisisi Pemerintah Provinsi Banten pada 2016, bank ini tidak pernah mengantongi keuntungan.
Adapun jumlah aset Bank Banten per akhir 2020 tergerus menjadi Rp5,33 triliun dari Rp8,09 triliun pada tahun 2019. Kreditnya turun dari Rp5,21 triliun menjadi Rp2,96 triliun dan simpanan nasabahnya merosot dari Rp5,5 triliun menjadi Rp2,57 triliun. Kredit bermasalah bank ini juga semakin membengkak.
Rasio Non Performing Loan (NPL) Bank Banten secara gross mencapai 22,27% pada tahun 2020, melonjak dari 5,01% pada tahun sebelumnya. Sementara NPL secara net ada di level 4,51% atau naik dari 4,01% pada tahun 2019. (TIA)