Setelah IPO, perseroan berharap ekspansi berlanjut setelah adanya dana segar yang masuk. Untuk keperluan ekspansi tersebut, Archi telah menyiapkan kas internal sebesar Rp 1,2 triliun pada tahun ini sebagai belanja modal.
Dengan adanya dana segar tambahan yang diperoleh dari IPO, sebagian besar atau sebesar Rp 850 miliar akan digunakan untuk pembayaran pinjaman. Sisanya untuk peningkatan kegiatan operasional dan modal kerja umum.
Sekedar informasi, hingga Desember 2020 Archi baru melakukan eksplorasi dan penambangan dari sekitar 10% dari area konsesi yang memiliki total luas keseluruhan sekitar 40 ribu hektare. Dengan melihat potensi itu, Archi berencana untuk mendorong kegiatan eksplorasi tambang ke area proyek Near-mine, Western Corridor, dan Greenfields.
Archi juga akan meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas dari sekitar 3,6 juta ton per tahun pada akhir 2020 menjadi 8 juta ton per tahun pada akhir 2025. Peningkatan kapasitas ini bisa membuat Archi memproduksi emas lebih dari 450 kilo ons atau lebih dari 14 ton emas per tahun. (SNP)