IDXChannel - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pembukaan IHSG, Senin (28/6/2021). Perusahaan tambang emas milik Grup Rajawali yang dikendalikan Peter Sondakh ini dinilai akan lebih ekspansif.
Seperti diketahui, pada tahun ini perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,2 triliun. Sebelumnya, perseroan meraih dana Rp 2,79 triliun dari hasil penawaran umum perdana (initial public offering /IPO) saham.
Sekadar diketahui, pada penutupan perdagangan di BEI kemarin, saham ARCI ditutup turun 20 poin atau 2,66% menjadi Rp 735.
ARCI melepas sebanyak 3,72 miliar saham yang mewakili 15% dari modal disetor. Harga IPO sebesar Rp 750 per saham. Archi menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Selama masa bookbuilding dan offering period melalui sistem e-IPO, perseroan melihat antusiasme para investor ritel. Karenanya, pesanan yang masuk jauh melebihi porsi yang telah dialokasikan sebelumnya (oversubscribed) untuk penjatahan terpusat (pooling allotment).
Setelah IPO, perseroan berharap ekspansi berlanjut setelah adanya dana segar yang masuk. Untuk keperluan ekspansi tersebut, Archi telah menyiapkan kas internal sebesar Rp 1,2 triliun pada tahun ini sebagai belanja modal.
Dengan adanya dana segar tambahan yang diperoleh dari IPO, sebagian besar atau sebesar Rp 850 miliar akan digunakan untuk pembayaran pinjaman. Sisanya untuk peningkatan kegiatan operasional dan modal kerja umum.
Sekedar informasi, hingga Desember 2020 Archi baru melakukan eksplorasi dan penambangan dari sekitar 10% dari area konsesi yang memiliki total luas keseluruhan sekitar 40 ribu hektare. Dengan melihat potensi itu, Archi berencana untuk mendorong kegiatan eksplorasi tambang ke area proyek Near-mine, Western Corridor, dan Greenfields.
Archi juga akan meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas dari sekitar 3,6 juta ton per tahun pada akhir 2020 menjadi 8 juta ton per tahun pada akhir 2025. Peningkatan kapasitas ini bisa membuat Archi memproduksi emas lebih dari 450 kilo ons atau lebih dari 14 ton emas per tahun. (SNP)