Hampir seluruh proyek ATLA datang dari PT Timas Suplindo, sementara sisanya adalah PT Meindo Elang Indah, demikian menurut laporan keuangan yang diakses pada Senin (25/11/2024).
Di sisi lain, beban pokok juga meningkat 99,63 persen menjadi Rp45,49 miliar. Kendati demikian, perusahaan tetap mampu mencatatkan laba kotor sebesar Rp12,77 miliar.
Setelah memperhitungkan beban usaha, hingga pendapatan keuangan, secara operasional ATLA menghasilkan laba sebelum pajak mencapai Rp3,8 miliar, dengan laba operasional Rp3,79 miliar.
Neraca keuangan menunjukkan total aset ATLA tumbuh signifikan sebesar 232,17 persen year-to-date (ytd) menjadi Rp180,14 miliar dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp54,22 miliar.