sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Beda Nasib Emiten Transportasi Vs Distributor Bio Solar Sikapi Kenaikan BBM

Market news editor Melati Kristina - Riset
12/09/2022 06:30 WIB
Kenaikan harga BBM menyebabkan berbagai sektor di bursa saham terkontraksi. Contoh saja, pada Senin (5/9) berberapa sektor saham anjlok diterpa isu tersebut.
Beda Nasib Emiten Transportasi Vs Distributor Bio Solar Sikapi Kenaikan BBM. (Foto: MNC Media)
Beda Nasib Emiten Transportasi Vs Distributor Bio Solar Sikapi Kenaikan BBM. (Foto: MNC Media)

Kinerja Keuangan Semester I-2022 Masih Tumbuh Positif

Menjadi satu-satunya emiten yang ‘cuan’ di tengah sentimen kenaikan BBM secara kinerja saham, AKRA membukukan pendapatan dan laba bersih yang paling unggul bila dibandingkan dengan emiten-emiten sektor transportasi dan logistik kurir.

Berdasarkan data laporan keuangan emiten di semester I-2022, pendapatan bersih yang dicatatkan AKRA mencapai Rp22,10 triliun, melejit 106,51 persen secara year on year(yoy). Sementara laba bersih yang dibukukan di periode ini juga melesat 74,60 persen menjadi Rp955,46 miliar.

Melesatnya pendapatan dan laba bersih emiten ditopang oleh segmen pendapatan yang naik signifikan di semester I-2022. Adapun segmen pendapatan dari produk BBM pihak ketiga meroket hingga 120,58 persen di periode ini menjadi Rp16,86 triliun.

Segmen lain yang ikut terkerek di semester I-2022 adalah pendapatan kimia dasar dan lainnya dari pihak ketiga sebesar Rp4,25 triliun atau naik 114,71 persen secara yoy.

Emiten lainnya yang punya kinerja keuangan positif yaitu ASSA dan BIRD, yang masing-masing pendapatan bersihnya tumbuh 50,25 persen dan 48,06 persen di semester I-2022.

Pendapatan bersih yang berhasil dicatatkan ASSA di periode ini mencapai Rp3,17 triliun. Sedangkan laba bersihnya juga ikut meningkat 58,05 persen menjadi Rp114,79 miliar.

Sementara BIRD memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp1,55 triliun di semester I-2022. Berbeda dengan ASSA, di periode ini BIRD berhasil membalik rugi menjadi laba bersih atau turnaround dengan laba bersih yang dibukukan sebesar Rp146,18 miliar.

Emiten lainnya yang masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih adalah SAPX. Emiten logistik kurir ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp294,69 miliar di semester I-2022 dengan pertumbuhan sebesar 8,58 persen.

Kendati demikian, laba bersih SAPX turun signifikan hingga minus 52,04 persen menjadi Rp8,46 miliar di semester I-2022.(Lihat tabel di bawah ini.)

Meski sebagian besar emiten-emiten ini masih mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan, TAXI menjadi emiten terboncos di antara emiten lainnya karena membukukan pendapatan dan laba bersih yang anjlok di semester I-2022.

Sebagaimana dilansir dari laporan keuangan emiten, pendapatan TAXI ambles hingga minus 77,40 persen menjadi Rp1,13 triliun di periode ini.

Sementara perusahaan taksi ini membukukan rugi bersih sebesar Rp5,85 miliar meski jumlah tersebut telah menyusut signifikan dibanding semester I-2021 yakni Rp29,43 miliar.

Merosotnya pendapatan TAXI disebabkan anjloknya pendapatan dari segmen kendaraan taksi dan pendapatan lain-lain.

Adapun di semester I tahun ini, TAXI tidak memperoleh pendapatan dari segmen kendaraan taksi. Padahal di periode yang sama tahun lalu, pendapatan segmen ini sebesar Rp100,48 juta.

Sedangkan pendapatan lain-lain mengalami kemerosotan signifikan yang mencapai minus 99,96 persen. Di periode ini, TAXI hanya memperoleh Rp2,09 juta pendapatan lain-lain. Padahal di semester I tahun lalu, segmen ini meyumbang Rp4,76 miliar terhadap total pendapatan.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement