ERAL juga mencatatkan kinerja positif dengan laba bersih Rp124,6 miliar, seiring lonjakan penjualan 25 persen yoy yang ditopang kategori fashion dan perangkat Lifestyle IoT.
Nafan menilai diversifikasi bisnis menjadi faktor penting dalam memperkuat margin laba kedua emiten.
“Tentunya dengan kontribusi vertikal baru seperti lifestyle dan F&B juga memperkuat margin perusahaan ke depan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pergeseran tren belanja masyarakat ke produk gaya hidup dan customer experience membuka peluang baru bagi ERAA dan ERAL untuk memperluas portofolio di segmen dengan margin tinggi.
“ERAA dan ERAL harus bisa memanfaatkan peluang untuk memperluas portofolionya ke segmen dengan margin tinggi karena tren belanja masyarakat juga mengalami pergeseran,” tutur Nafan.