Jika diamati, peningkatan harga saham perusahaan yang dikomandoi Jahja Setiaatmadja ini terjadi seiring peningkatan kinerja keuangan Bank BCA terus meningkat.
Saham bank swasta terbesar di Indonesia ini selalu masuk ke dalam Indeks LQ-45 atau indeks yang berisi saham yang paling likuid di Indonesia. Saham BBCA nyatanya juga masuk ke dalam Indeks High Dividend 20. Adapun yang dimaksud yakni saham-saham yang sering memberikan dividen yield relatif tinggi kepada para investornya.
Sejak 2001 hingga 2021, BBCA selalu membagikan dividen kepada pemegang saham yang diambil dari laba bersih BCA.
Sekadar informasi, saham BBCA ini pertama kali diperjualbelikan ke masyarakat sebagai perusahaan terbuka pada 31 Mei 2000 dengan penawaran umum perdana saham (IPO) di harga Rp1.400 per saham. (SNP)