“Semoga lebih banyak nanti kalau peraturan ini kita bisa selesai perubahan, ya akan lebih banyak yang dari asing masuk ke sini,” katanya.
BEI juga menyiapkan pengembangan sistem untuk mengakomodir pengembangan SRN Robust milik Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Dengan langkah ini, bursa berharap dapat memperluas ekosistem perdagangan karbon di Indonesia.
Hingga saat ini, mayoritas proyek yang tercatat di IDXCarbon masih berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun BEI menargetkan ke depan, partisipasi swasta juga bisa meningkat.
“Mungkin lebih dari 50 yang proponen yang sudah mendaftar ke KLH, tetapi masih dalam proses. Jadi itu terdiri dari swasta maupun BUMN,” tutur Denny.
Sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 22 Agustus 2025, total nilai transaksi karbon di IDXCarbon tercatat Rp78,37 miliar dengan volume 1.604.781 ton karbon ekuivalen (tCO2e). Dalam periode tersebut, frekuensi transaksi mencapai 281 kali.