Hingga 22 Agustus, volume transaksi perdagangan karbon tumbuh 483 persen menjadi 696.763 tCO2e senilai Rp27,74 miliar, dibandingkan periode yang sama 2024 sebesar 119.463 tCO2e senilai Rp6,14 miliar.
Frekuensi perdagangan juga naik 158 persen menjadi 129 kali dari 50 kali pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, penggunaan karbon kredit sebagai offset emisi (retirement) juga meningkat 34 persen menjadi 554.076 tCO2e hingga 22 Agustus 2025, dibandingkan 413.287 tCO2e pada 2024.
(DESI ANGRIANI)