Berdasarkan data BEI, pergerakan emiten CHIP yang bergerak di bidang aktivitas konsultasi dan perancangan Internet of Things (IoT), dan industri kartu cerdas (Smart Card) ini terus menguat.
Adapun pada penutupan sesi I, Selasa (28/3) lalu, saham CHIP kembali menyentuh auto reject atas (ARA) 10%, yang mana sahamnya melesat hingga 9,77% ke level Rp1.460 per saham.
BEI mencatat, dalam sebulan belakangan, saham CHIP sudah 13 kali menyentuh ARA semenjak 27 Februari 2023. Sedangkan, dalam sebulan terakhir, saham emiten ini sudah terkerek hingga 263,18%.
CHIP sebelumnya telah menuntaskan penawaran umum (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak 200 juta saham atau 24,81% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga pelaksanaan Rp160 per saham sehingga, meraup dana segar Rp32 miliar.
CHIP tercatat sebagai pemasok utama untuk Indosat Ooredoo Hutchison. Mulai dari chip hingga pengemasannya. Perseroan juga telah merambah pasar Afrika dengan menyediakan chip bagi Zambia Telecom.
Perseroan juga melayani PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) untuk memberikan jasa Enterprise Software Solution. Bertindak sebagai pemegang saham pengendali CHIP adalah PT Karya Permata dengan kepemilikan 59,61%.
Selain itu, ada pemegang saham masing-masing sebanyak 3,76% yaitu PT Baran Suryamas, PT Surya Pelangi, PT Aneka Taruna, dan PT Wilmar Sejahtera Asia. Sedangkan investor publik menguasai sebanyak 24,81% saham.
(FRI)