IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong perusahaan tercatat untuk meningkatkan kinerja agar dapat dilirik oleh pengelola indeks global.
Upaya ini dilakukan guna memperluas eksposur saham perusahaan tercatat Indonesia di pasar internasional.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, Bursa aktif bekerja sama dengan berbagai penyedia indeks global.
“BEI selalu berupaya mendorong emiten untuk meningkatkan performa dan kinerja perusahaan agar dapat meningkatkan daya tarik kepada pengelola indeks global,” ujarnya di Jakarta, dikutip Rabu (20/8/2025).
Sampai saat ini, BEI telah menjalin kolaborasi dengan sejumlah pihak, termasuk ASEAN Exchanges melalui FTSE ASEAN Index Series.
Indeks tersebut menjadi salah satu instrumen yang memperkenalkan saham-saham di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia, kepada investor global.
Selain kerja sama, BEI juga menggelar sosialisasi dan seminar bersama penyedia indeks internasional seperti MSCI dan S&P. Kegiatan tersebut membahas metodologi indeks serta kriteria pemilihan perusahaan tercatat.
"Bersama MSCI dan S&P, kami membahas metodologi indeks dan kriteria pemilihan agar dapat menyediakan wawasan bagi Perusahaan Tercatat untuk dapat dipertimbangkan sebagai konstituen dalam indeks," tutur Nyoman.
Dengan upaya tersebut, BEI berharap semakin banyak saham emiten lokal masuk dalam jajaran konstituen indeks global, sehingga dapat meningkatkan daya tarik pasar modal Indonesia di mata investor internasional.
Sebelumnya, Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengumumkan hasil tinjauan berkala (index review) untuk edisi Agustus 2025.
Dalam MSCI Global Standard Indexes List, terdapat 2 emiten masuk dan 1 emiten keluar. Sementara pada MSCI Small Cap Indexes, terdapat 6 emiten masuk dan 2 emiten keluar.
Semua perubahan akan dilakukan pada penutupan 26 Agustus 2025 dan berlaku efektif 27 Agustus 2025.
Hasil tinjauan pada MSCI Global Standard Index, masuk saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan grup Sinarmas, yaitu PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA).
Sementara saham yang keluar yaitu PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO). Pasalnya, saham ADRO turun masuk ke MSCI Small Cap Indexes, bersama lima emiten lainnya.
Dalam jajaran MSCI Small Cap Indexes, selain ADRO, terdapat PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT MNC Land Tbk (KPIG), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)
Sementara beberapa emiten yang keluar dari small caps ada PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dan PT Panin Financial Tbk (PNLF).
(DESI ANGRIANI)