BEI juga resmi mendapat persetujuan penyisihan cadangan wajib tahun buku 2022 sebesar 20 persen dari modal disetor. Adapun nilai cadangan wajib yang akan dibentuk adalah senilai Rp2,80 miliar.
Selanjutnya, BEI menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro, & Surja, serta Danil Setiadi Handaja sebagai Akuntan Publik untuk mengaudit keuangan buku BEI tahun 2023.
Pemegang saham BEI juga menyetujui penarikan kembali untuk menghapus 1 saham treasury stock yang mengakibatkan penurunan menjadi Rp13,90 miliar.
Selain itu, RUPST juga menyepakati peningkatan modal dasar dari semula Rp27 miliar menjadi Rp1,5 triliun, sementara modal ditempatkan juga dikerek dari Rp13,90 miliar, menjadi Rp772,50 miliar.
"Kedua tahapan pada agenda ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dan sesuai dengan Ketentuan POJK 3 tahun 2021," terang Aji.