“Karena tidak ada mekanisme untuk pengawasan sekuritas lintas batas, melakukan tinjauan keamanan pada data dapat berfungsi sebagai alat yang efektif bagi regulator China untuk mengendalikan perusahaan yang terdaftar di luar negeri,” kata Xia.
Regulator China meminta DiDi pada tiga bulan lalu untuk menunda pencatatan karena masalah keamanan nasional yang melibatkan banyak data. Perusahaan teknologi asuransi online Waterdrop Inc juga menerima penolakan dari regulator sebelum IPO di AS karena model bisnisnya dipandang berisiko.
Langkah Beijing dapat mendorong perusahaan teknologi China yang diperdagangkan di AS untuk mempertimbangkan kembali listing mereka. Salah satu perusahaan yang siap untuk menguji sentimen adalah perusahaan logistik dan pengiriman, Lalamove.
Perusahaan itu telah mengajukan secara rahasia agar bisa melakukan listing perdana di AS sejak bulan lalu. Berdasarkan informasi dari sumber orang dalam, perusahaan ini berusaha untuk mengumpulkan dana setidaknya hingga USD1 miliar.
“Ketidakpastian tentang apa yang menjadi permainan akhir regulator menimbulkan banyak pertanyaan,” kata Brendan Ahern, kepala investasi di Krane Fund Advisors LLC. “Kami telah melihat pasar IPO yang cukup sehat dari perusahaan China, dan keputusan regulator akan menutupi hal itu.” (TYO)