IDXChannel - Dua perusahaan besar di China telah menjadi korban usai melantai di bursa Amerika Serikat (AS). Bisnis yang dilakukan keduanya dibekukan dengan alasan mengancam keamanan nasional, bahkan aplikasi mereka juga "dihilangkan" dari AppStore dan PlayStore.
Dilansir Bloomberg, Rabu (7/7/2021), tindakan keras yang dilakukan pemerintah China telah menyebabkan indeks saham teknologi merosot 1,2% hari ini, bahkan terancam akan tersungkur di level terendah sejak November lalu.
Indeks telah merosot lebih dari 30%, jauh lebih rendah dibandingkan Februari lalu. Termasuk saham milik Didi Global Inc, yang tengah diselidiki badan keamanan siber, tenggelam hingga 20% di Bursa New York.
Meskipun masih ada ketidakpastian besar tentang cara China dalam menerapkan kebijakan keras tersebut dari Dewan Negara itu, namun dampaknya berpotensi meluas. Ini menyebabkan pelambatan laju listing China di AS serta mengurangi potensi keuntungan yang dapat diperoleh Wall Street.
Tidak menutup kemungkinan sejumlah perusahaan teknologi di negeri Tirai Bambu itu mendapatkan lebih banyak pembatasan terhadap penggunaan data, meski hal itu memberikan keuntungan pada bisnis mereka. Risiko pemisahan ekonomi antara China dan AS hanya akan tumbuh karena kedua pemerintah bertindak untuk menjaga keamanan nasional, terutama di industri teknologi yang sensitif.