Aset yang disebut "safe haven" seperti emas dan franc Swiss mengalami kenaikan. Beberapa investor melihat aset ini sebagai investasi yang dapat diandalkan di tengah ketidakpastian. Harga emas mencapai level tertingginya selama hampir dua bulan, naik 1,2 persen menjadi USD3.423,30 per ons.
Setelah serangan Israel, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan Iran telah meluncurkan sekitar 100 pesawat nirawak ke negara itu.
Analis mengatakan kepada BBC, pengusaha energi sekarang akan mengamati seberapa parah konflik tersebut dalam beberapa hari mendatang. "Ini adalah situasi yang eksplosif, meskipun dapat diatasi dengan cepat seperti yang kita lihat pada bulan April dan Oktober tahun lalu, ketika Israel dan Iran saling menyerang secara langsung," ujar Vandana Hari dari Vanda Insights kepada BBC.
"Ini juga dapat berkembang menjadi perang yang lebih besar dan mengganggu pasokan minyak Timur Tengah," tuturnya.
Analis di Capital Economics mengatakan jika fasilitas produksi dan ekspor minyak Iran menjadi sasaran, harga minyak mentah Brent dapat melonjak menjadi sekitar USD80-USD100 per barel. Menurutnya, lonjakan harga seperti itu akan mendorong produsen minyak lainnya untuk meningkatkan produksi sehingga pada akhirnya membatasi kenaikan harga dan efek lanjutannya pada inflasi.