Pada 2H24, WIKA akan fokus pada pembayaran utang dan mengoptimalkan arus kas dari operasi.
Menurut CGSI, tantangan keuangan jangka pendek untuk WIKA, yakni EBITDA tetap negatif sebesar minus Rp369 miliar pada kuartal I-2024 (1Q24), terutama disebabkan oleh kerugian dari PT PSBI (Kereta Cepat).
Sementara, kontrak baru & proyek yang sedang berjalan, di antaranya perolehan kontrak baru sebesar Rp8,86 triliun hingga 24 Mei (target 2024: Rp28-30 triliun).
Proyek-proyek utama, termasuk Jalan Tol Tempino-Jambi, Bendungan Tiga Dihaji, Pembangkit Listrik Tenaga Uap Palu, dan berbagai proyek IKN.
Selain itu, implementasi Digital Control Tower memungkinkan pemantauan dan pengendalian proyek secara real-time, meningkatkan efisiensi dan transparansi.