BI Tahan Suku Bunga di 3,5 Persen, IHSG Serta Rupiah Bangkit

IDXChannel - Sejalan dengan langkah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan 3,5 persen, nilai tukar rupiah hari ini bangkit terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan di pasar spot.
Data Bloomberg, Kamis (23/6/2022), mata uang Garuda tumbuh 22 poin atau 0,15% di Rp14.840 per 1 dolar Amerika Serikat.
Kendati menguat sore ini, secara teknikal rupiah masih berada di level tertingginya, mengingat dalam sebulan terakhir per 23 Juni 2022 merosot 1,28%.
Sedangkan secara year to date, rupiah masih berada di bawah tekanan sebesar 4,12%, saat memulai tahun ini dengan range di area Rp14.249 - Rp14.276.
Sebagai catatan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia baru saja memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.
“Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 22-23 Juni 2022, memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate tetap sebesar 3,50 persen,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi media, secara virtual, Kamis (23/6).
Langkah BI ini merupakan bagian dalam upaya mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar. Dengan menahan suku bunga acuan, BI menilai hal ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, meskipun sedang menghadapi tekanan eksternal dan meningkatnya risiko stagflasi.
Investor pasar modal tampak merespons positif kebijakan BI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 0,20% di 6.998,26, usai tertekan 0,85% pada sesi kemarin.
Sebanyak 24,53 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp15,68 triliun. Adapun frekuensi transaksi harian mencapai 1,27 juta.
(NDA)