IDXChannel - Meski pemerintah sudah membolehkan kembali pembukaan bioskop untuk pertama kalinya sejak pandemi, namun pergerakan saham pengelolanya justru berbanding terbalik. Emiten dua pengelola bioskop justru mengalami koreksi.
Pada sesi pertama, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) ditutup mendekati auto rejection bawah (ARB). Saham mengalami anjlok sebanyak 210 poin (-6,21%) di 3170.
Kondisi yang tidak likuid ini terbukti dengan masuknya investor yang relatif sedikit senilai Rp8,39 juta dari 2,6 ribu lembar saham.
Mengacu laporan keuangan BLTZ, perusahaan ini masih menanggung imbas kebijakan pembatasan sosial yang mengalami kerugian Rp168 miliar pada semester I-2021, relatif sedikit membaik dari periode tahun lalu sebanyak Rp185 miliar.
Kondisi demikian membuat pergerakan BLTZ dari valuasi setahun mengalami penurunan (-11,94%). Melalui kacamata itungan sepekan juga sama (-8,38%), sebulan (-17,66%), dan tiga bulan (-4,80%). Namun, secara year to date masih ada harapan positif (6,02%).