sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bisnis Layanan FMC Potensi Cuan Perusahaan Fiber Optic

Market news editor Hatim Varabi
29/08/2023 11:24 WIB
Sejumlah perusahaan operator telekomunikasi (telko) memproyeksikan bisnis fixed mobile convergence (FMC) menjadi sumber pendapatan baru ke depannya.
Bisnis Layanan FMC Potensi Cuan Perusahaan Fiber Optic.(Foto: MNC Media)
Bisnis Layanan FMC Potensi Cuan Perusahaan Fiber Optic.(Foto: MNC Media)

“Saya setuju FMC is the future. FMC is the future suatu keniscayaan bahwa operator itu nggak bisa lepas dari memberikan layanan convergence kepada masyarakat Indonesia. Jadi nanti itu apapun kebutuhan pelanggan di rumahnya itu bisa dilayani oleh layanan FMC dari telko operator,” paparnya.

FMC berkembang pesat karena mampu merepresentasikan integrasi dari jaringan, layanan, dan aplikasi komunikasi tetap dan bergerak. Teknologi ini menggabungkan layanan suara, data, dan multimedia melalui infrastruktur jaringan tunggal, baik selular maupun Wi-Fi. Dengan layanan ini, konsumen bisa menikmati akses internet terus-menerus, kapan pun dan di manapun.

Ekspansi operator Telko ke FMC tak pelak memacu pertumbuhan bisnis di industri jasa pendukung, seperti ketersediaan menara dan serat optik untuk menjamin kualitas koneksi dan jangkauan. Maka itu, ketergantungan mereka terhadap perusahaan menara (TowerCo) sangat tinggi, terutama di wilayah luar pulau jawa.

Saat ini, industri menara dihuni tiga pemain besar, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Dari ketiga pemain ini, MTEL memiliki jumlah menara terbanyak dan sangat mendominasi pangsa pasar luar Jawa.

Pada akhir semester I-2023, Mitratel memiliki 36.719 menara, meningkat 27,6% dari periode yang sama tahun lalu. Sejalan dengan peningkatan jumlah menara, jumlah tenant meningkat 24,6% menjadi 54.718 tenant.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement