IDXChannel – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) akan membagikan dividennya dengan periode cum dividen pada Kamis (13/4).
Tercatat, BJBR akan membagikan dividen sebesar Rp1,1 triliun pada periode tahun buku 2022. Jumlah itu setara dengan 49,47 persen dari laba bersih yang berhasil dibukukan oleh BJBR pada 2022.
Adapun, di tahun 2022, laba bersih yang dibukukan oleh BJBR mencapai Rp2,22 triliun.
Dengan demikian, BJBR akan membagikan dividen tunai per saham sebesar Rp104,55. Angka tersebut meningkat dari pembagian dividen di periode yang sama sebelumnya, yakni sebesar
Selain itu, ADMF juga akan membagikan dividen dengan periode cum dividen yang sama dengan BJBR.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Selasa (4/4) lalu, ADMF menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp99,11/saham.
Sedangkan, pembagian dividen tersebut berdasarkan laba tahun 2022 sebesar Rp1,6 triliun. Dengan demikian, total dividen yang dibagikan ADMF untuk periode tahun buku 2022 mencapai Rp803 miliar.
Dibandingkan BJBR, ADMF mencatatkan dividend pay out ratio (DPR) yang lebih unggul, yaitu sebesar 50 persen. Sementara, DPR dari BJBR sebesar Rp49,47 persen.
Dari segi dividend yield, ADMF juga menawarkan yield lebih menarik dari BJBR, yakni sebesar 7,67 persen.
Walaupun memang, dividend yield dari BJBR hanya sedikit lebih rendah dari ADMF, yaitu sebesar 7,55 persen.
Asal tahu saja, dividend yield kedua emiten tersebut termasuk tinggi karena berada di atas 5 persen.
Kendati demikian, investor perlu mewaspadai dividend trap, supaya tidak terjebak membeli di harga tinggi (saat cum date) dan harus menyaksikan harga saham koleksinya malah merosot pasca-cum date.
Sebagai informasi, dividend trap yakni jebakan dividend yield suatu emiten yang tampaknya tinggi dan menggiurkan, tetapi setelah memasuki masa ex-date harga sahamnya justru anjlok.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.