Berdasarkan data dari Morningstar, Asset Under Management (AUM) sustainable funds telah mencapai lebih dari USD3,1 triliun pada Juni 2023, meningkat dari USD2,8 triliun sepanjang 2022.
Selama paruh pertama 2023, terjadi penambahan AUM sebesar USD57 miliar. Menariknya, tingkat pengembalian investasi (return) dari sustainable funds juga melampaui dana tradisional (traditional funds), dengan 6,9% per tahun dibandingkan dengan 3,8% per tahun untuk traditional funds.
“Terjadi fenomena global, di mana investor-investor pasar modal asing juga semakin berminat untuk berinvestasi di pertumbuhan hijau karena investasi di sustainable funds itu menguntungkan,” tutur Agung.
Di Indonesia, pertumbuhan emisi saham dan obligasi terkait dengan ekonomi hijau juga mengalami peningkatan yang signifikan. Sejak 2021, Bursa Efek Indonesia (IDX) mencatat hampir Rp38 triliun nilai saham dan obligasi terkait dengan ekonomi hijau, dan permintaan atasnya sangat tinggi.
Sebagai contoh, permintaan atas Obligasi BNI senilai Rp5 triliun mencapai Rp21 triliun (oversubscription lebih dari 4 kali lipat). Begitu pula, emisi saham Barito Renewables Energy juga mengalami oversubscription 135,2 kali.