“Jadi di pasar modal Indonesia, permintaan akan instrumen investasi yang berfokus pada ekonomi hijau juga diminati oleh masyarakat. Dan selain itu, investasi di efek ekonomi hijau itu cuan,” ucap Agung.
Dia menyebut, Green Bond BNI pernah mencapai harga jual premium di 103%, yang mana berarti instrumen ini diminati sekali oleh pasar sekunder. Minat yang tinggi juga terjadi pada BREN. Investasi di BREN sudah membukukan return 4,9x year to date (YTD) sejak IPO.
Menurut Agung, upaya Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi hijau dalam arah yang benar dan ada masa depan yang baik. Namun, tantangan masih ada di depan, termasuk memastikan implementasi yang efektif dan berkelanjutan.
Dia berpendapat bahwa hal ini memerlukan kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan lingkungan yang sehat.
(RNA)