Honesti menjelaskan saat ini pihaknya memegang dua peran utama yakni fungsi holding dan fungsi operating atau manufaktur.
Bahkan, harus melakukan koordinasi untuk meningkatkan value dari anggota holding, khususnya PT Kimia Farma Tbk, dan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) alias Inuki. Peran tersebut justru membuat Bio Farma tidak fokus pada aspek operating perusahaan.
"Bio Farma masih menjalankan dua fungsi sebagai holding dan sebagai operating, jadi kita tidak fokus. Sementara juga kita harus melakukan koordinasi untuk meningkatkan value dari anak usaha kita. Oleh sebab itu kita dalam proses, ini Bio Farma operating kita spin off," ujarnya.
Dia memastikan langkah spin off tersebut akan memperkuat peran masing-masing anak usaha dalam satu ekosistem yang terintegrasi.
"Sehingga Bio Farma nantinya diharapkan sebagai strategi controller dari konsep holding, sementara di sisi ekosistem kita punya Kimia Farma yang nanti lebih end to end. Inuki ke pengembangan produk berbasis nuklir," katanya.
(FRI)