Krestijanto menjelaskan, MDLA beroperasi di sektor distribusi obat dan alat kesehatan dalam negeri. Dengan demikian, perusahaan tidak langsung terdampak oleh pengenaan tarif di pasar global.
Selain distribusi, MDLA juga melihat layanan kesehatan seperti rumah sakit dan apotek di Indonesia tetap berjalan normal tanpa hambatan dari regulasi internasional.
Meski demikian, dia tidak menampik gejolak ekonomi global tetap bisa mempengaruhi psikologi pasar.
“Biasanya yang kita lihat dengan adanya tarif ini kan pasti banyak orang yang stres gitu ya,” ujar Krestijanto.
Dari sisi perdagangan, MDLA menegaskan sebagian besar produk farmasi yang beredar di Indonesia sudah diproduksi secara lokal.