IDXChannel - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) membukukan laba bersih sebelum pajak USD1,81 miliar atau setara Rp29 triliun (kurs Rp16.500 per USD) hingga kuartal III-2025.
Berdasarkan kinerja konsolidasi sebelum diaudit, laba tersebut melesat 2.882 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD61 juta.
"Sembilan bulan pertama tahun 2025 menjadi periode pertumbuhan luar biasa bagi Perseroan, mencerminkan kekuatan transformasi dan fokus strategis kami," kata Direktur Utama Barito Pacific Agus Pangestu dalam siaran pers, Jumat (31/10/2025).
Adapun laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai USD582 juta atau setara Rp9,6 triliun, naik signifikan 2.055 persen dari USD27 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Sejalan dengan itu, pendapatan BRPT mencapai USD5,56 miliar atau setara Rp91,74 triliun, atau meningkat signifikan sebesar 232 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD1,67 miliar.
Mayoritas pendapatan disumbang oleh segmen petrokomia sebesar USD5,1 miliar, disusul segmen energi USD457 juta dan lainnya USD4 juta.
Agus menjelaskan, meningkatnya pendapatan secara signifikan merupakan kontribusi dari akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte Ltd (ACE), termasuk penambahan subsegmen bisnis kilang, kenaikan output panas bumi dari unit Binary Salak serta peningkatan pembangkit listrik tenaga angin.
"Barito Renewables juga berperan penting dengan menjaga kestabilan produksi panas bumi, meningkatkan pembangkitan tenaga angin, serta memperkuat efisiensi melalui pengelolaan biaya yang disiplin menegaskan komitmen kami terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan dan tangguh," tutur dia.
Beban pokok pendapatan juga meningkat tajam 316 persen dari USD1,29 miliar menjadi USD5,39 miliar.
EBITDA konsolidasi naik menjadi USD2,21 miliar dari sebelumnya USD426 juta terutama didorong oleh bargain purchase accounting terkait akuisisi Aster, pengendalian biaya yang disiplin dan efisiensi operasional.
Akuisisi Aster dan akuisisi lanjutan juga berkontribusi terhadap peningkatan total aset menjadi USD16 miliar per September 2025, dan posisi ekuitas naik sebesar 52 persen menjadi USD6,37 miliar.
(DESI ANGRIANI)