Penjualan kapal tersebut utamanya untuk melunasi utang kepada Bank Mandiri. Hingga kuartal III-2025, posisi outstanding utang berbunga perseroan tercatat sebesar Rp30 miliar.
Selain itu, perseroan menganggap penjualan dilakukan atas aset yang sudah mengalami penurunan nilai ekonomis. Jika ada sisa, dana juga akan digunakan untuk menurunkan utang kepada pihak ketiga dan akan dipakai sebagai modal kerja.
Dengan demikian, transaksi ini diyakini akan memperkuat tingkat profitabilitas perseroan dalam bentuk penurunan beban keuangan, efisiensi operasional, dan modal kerja yang diarahkan untuk memperkuat operasi armada.
(Rahmat Fiansyah)