“Bukan hanya di KPC, di Arutmin, tetapi juga perusahaan batu bara nasional, termasuk Australia, di China juga. Saya rasa permintaan dunia masih tinggi dan tidak dapat diimbangi oleh supply [pasokan] dari beberapa negara,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam sesi tanya jawab di public expose pada 29 November 2022, manajemen menyebut, forward curve untuk 2023 menunjukkan, harga internasional berada di angka sekitar USD300 di tahun ini.
Soal Hilirisasi
Reza juga menjelaskan, saat ini emiten yang dikendalikan Grup Bakrie dan Grup Salim tersebut berusaha memenuhi kewajiban hilirisasi seiring perpanjangan IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) yang diperoleh perusahaan.
“Jadi perpanjangan IUPK itu 2 kali 10 tahun di mana di dalam perpanjangan itu kita diminta untuk melakukan hilirisasi batu bara. Semua perusahaan yang mendapatkan perpanjangan IUPK wajib melakukan hilirisasi batu bara,” beber Reza.
Saat ini, demikian jelas Reza, Bumi sedang dalam tahap “studi kelayakan, strategic partnership kita akan cari. Kita dalam tahap pembangunan tahun depan.”