Data ekonomi global pada Kamis dan Jumat juga diperkirakan mempengaruhi pasar.
Di Asia, dolar Australia pulih dari level terendah satu bulan setelah data tenaga kerja menunjukkan kenaikan signifikan, mendorong ekspektasi pengurangan suku bunga lebih lanjut.
Dolar Australia menguat 0,5 persen menjadi USD 0,6697, sementara obligasi Australia turun 8 poin.
Data penjualan ritel AS akan dirilis pada Kamis, dan pada Jumat, China dijadwalkan mengumumkan angka produk domestik bruto (PDB) kuartal III-2024.
Pada Rabu, inflasi Inggris melambat tajam menjadi 1,7 persen tahunan (yoy), memperkuat spekulasi bahwa Bank of England (BOE) dapat memotong suku bunga dua kali sebelum Natal.
Pasar suku bunga telah memperhitungkan kemungkinan hampir 90 persen adanya dua kali pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sebelum akhir tahun, yang menyebabkan sterling turun 0,6 persen ke level terendah sejak 20 Agustus dan menekan hasil obligasi Inggris serta global.