Saham-saham Asia juga terdampak sentimen upaya pembunuhan terhadap Donald Trump pada akhir pekan lalu.
Saham-saham Hong Kong dan China juga melemah menyusul data negeri Tirai Bambu yang lebih lemah dari perkiraan, dan kekhawatiran akan kemungkinan lebih tinggi kemenangan Trump dalam pemilu.
Sebelumnya, perekonomian China dilaporkan tumbuh 4,7 persen yoy pada kuartal kedua 2024, meleset dari perkiraan pasar sebesar 5,1 persen dan melambat dari pertumbuhan 5,3 persen pada periode sebelumnya.
Ini merupakan kenaikan tahunan terlemah sejak kuartal I-2023, di tengah berlanjutnya penurunan sektor properti, lemahnya permintaan domestik, jatuhnya yuan, dan perselisihan perdagangan dengan negara-negara Barat. (ADF)