Saham produsen peralatan pengujian chip, Advantest, turun 2 persen dan menjadi penekan terbesar bagi Nikkei. Sementara itu, saham pembuat peralatan chip, Tokyo Electron, kehilangan 1,96 persen.
Yen yang lebih kuat dan saham cenderung bergerak berlawanan arah, karena mata uang yang kuat dapat mengurangi daya saing eksportir dan membuat saham lebih mahal bagi investor asing.
Di sisi lain, retailer furnitur dan barang dapur, Nitori Holdings, naik 2,5 persen, memberikan dukungan terbesar bagi Nikkei. Produsen kosmetik, Shiseido, juga menguat 2,3 persen.
"Yang penting, tidak ada pengecualian seperti 'bertahap' yang biasanya digunakan oleh pejabat Fed lainnya," kata Tapas Strickland, kepala ekonomi pasar di NAB, dikutip Reuters, Senin (26/8).
"Laporan pekerjaan pada 6 September jelas penting karena Powell bersedia memangkas suku bunga untuk menghindari risiko penurunan pada lapangan kerja dan menjaga pasar tenaga kerja tetap kuat," tuturnya.