Berbeda, STI Singapura merosot 1,86 persen.
"Investor kembali membeli saham karena menilai pasar telah mengalami tekanan jual berlebihan. Mereka melihat tanda-tanda pemulihan setelah indeks saham berjangka AS menguat dalam perdagangan di Jepang," kata Senior Portfolio Manager di GCI Asset Management, Takamasa Ikeda.
Pada Senin, indeks S&P 500 dan Dow Jones ditutup melemah, sedangkan indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi mencatat kenaikan tipis setelah sesi perdagangan yang bergejolak.
Indeks saham semikonduktor AS (SOX) naik 2,7 persen semalam, sementara indeks berjangka (futures) S&P dan Nasdaq masing-masing naik lebih dari 1 persen dalam perdagangan Asia pada Selasa, memberikan sinyal pemulihan.
Baik Nikkei maupun Topix masih tertekan sekitar 13 persen sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif pada Hari Pembebasan, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap dampaknya pada perekonomian Jepang yang bergantung pada ekspor.
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mengatakan, dalam percakapan telepon dengan Trump pada Senin, ia menyampaikan kekecewaannya terhadap kebijakan tarif tersebut dan mendesak agar kebijakan itu dipertimbangkan kembali.