IDXChannel – Bursa saham Asia bergerak menguat pada awal perdagangan Jumat (22/8/2025), seiring pelaku pasar menunggu pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di simposium tahunan Jackson Hole.
Pasar keuangan menanti sinyal dari Powell terkait peluang pemangkasan suku bunga pada September, setelah muncul tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja serta prospek kebijakan moneter jangka pendek.
“Pasar sedang waspada menjelang pidato penting di Jackson Hole,” ujar ekonom sekaligus ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia, Carol Kong, di Sydney, dikutip Reuters.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen, memperpanjang kenaikan bulanan menjadi 1,6 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,77 persen, sementara indeks saham unggulan CSI 300 China berada di jalur kenaikan tiga hari berturut-turut. Indeks Nikkei 225 Jepang bergerak fluktuatif dan terakhir tercatat naik 0,1 persen.
Indeks dolar AS stabil di level 98,60 setelah empat hari kenaikan beruntun, menyusul pernyataan pejabat The Fed yang cenderung dingin terhadap ide pemangkasan suku bunga bulan depan.
Kontrak berjangka (futures) S&P 500 naik 0,1 persen. Sementara itu, indeks utama Wall Street sudah melemah lima hari berturut-turut dan berpotensi mencatat penurunan mingguan terbesar bulan ini.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga September sempat menguat setelah data ketenagakerjaan awal bulan menunjukkan hasil mengecewakan dan inflasi konsumen terbatas akibat tarif impor.
Namun, setelah risalah rapat The Fed Juli dirilis, pasar sedikit mengurangi taruhannya. Kini, pelaku pasar menilai peluang pemangkasan suku bunga September sebesar 75 persen, turun dari 82,4 persen sehari sebelumnya, menurut FedWatch CME Group.
Menurut Kong, kemungkinan besar Powell tidak akan memberikan petunjuk pasti mengenai langkah The Fed selanjutnya sebelum rilis data tenaga kerja dan inflasi penting. “Dengan kondisi pasar saat ini, risikonya adalah dolar AS bisa menguat, terutama jika Powell menantang ekspektasi pasar terkait pemangkasan 25 basis poin,” ujarnya.
Sementara itu, pelaku pasar juga menilai tanda-tanda penguatan aktivitas ekonomi AS pada Agustus. Data PMI S&P Global menunjukkan pesanan manufaktur tumbuh pada laju tercepat dalam 18 bulan. Namun, pasar tenaga kerja masih memperlihatkan titik-titik lemah.
Jumlah klaim pengangguran baru di AS melonjak paling tinggi dalam sekitar tiga bulan pekan lalu, sementara jumlah penerima tunjangan pengangguran naik ke level tertinggi dalam hampir empat tahun. (Aldo Fernando)