IDXChannel – Bursa saham Asia mengikuti penguatan Wall Street pada Jumat (12/9/2025), didorong prospek pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang lebih banyak lagi.
Langkah ini diperkirakan menurunkan biaya pinjaman secara global, menjadi angin segar bagi pasar obligasi yang tertekan dan sekaligus menekan nilai dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Reuters, Indeks di Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan sama-sama mencetak rekor baru, ditopang ekspektasi tinggi atas pertumbuhan laba dari sektor kecerdasan buatan.
Laporan inflasi konsumen AS yang semula menjadi rintangan terakhir bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pekan depan, ternyata tak menghalangi langkah tersebut meski masih menunjukkan sedikit kenaikan.
Komponen CPI yang menjadi acuan ukuran inflasi pilihan The Fed, yakni core PCE, tercatat relatif jinak. Analis Citi memperkirakan pembacaan stabil di level 2,9 persen untuk Agustus.
“Ini merupakan angka yang cukup meyakinkan bagi pejabat The Fed yang tengah bersiap memangkas suku bunga secara bertahap,” ujar Ekonom Citi, Veronica Clark.
“Kami tetap memperkirakan pemangkasan 125 basis poin dalam lima pertemuan FOMC berikutnya, dengan risiko semakin besar bahwa suku bunga bisa turun di bawah 3 persen,” imbuh Clark.
Pasar saat ini menilai peluang pemangkasan seperempat poin ke kisaran 4,00–4,25 persen pekan depan sudah 100 persen, sementara kemungkinan dua kali pemangkasan tambahan tahun ini naik menjadi sekitar 90 persen.
Pasar obligasi AS juga bergerak lebih longgar, dengan imbal hasil tenor 10 tahun turun 20 basis poin dalam dua pekan terakhir. Kondisi ini praktis setara dengan pemangkasan suku bunga, mengingat bunga KPR di AS terikat pada pergerakan yield. Penurunan tersebut turut meredakan kekhawatiran di pasar obligasi besar lainnya, terutama di Eropa yang tertekan ketidakpastian politik dan beban fiskal yang meningkat.
Di Asia, indeks Nikkei Jepang naik 0,6 persen ke rekor tertinggi baru dengan kenaikan mingguan mencapai 3,7 persen. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,1 persen, membukukan lonjakan lebih dari 5 persen dalam sepekan.
Sementara itu, saham unggulan China naik 0,2 persen ke posisi tertinggi sejak awal 2022. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang melonjak 1,2 persen.
Euforia juga merembet ke Eropa. Kontrak berjangka Eurostoxx 50, FTSE, dan DAX masing-masing naik 0,3 persen. Sementara itu, kontrak berjangka S&P 500 dan Nasdaq relatif datar setelah menorehkan rekor baru semalam. (Aldo Fernando)