IDXChannel - Bursa Asia sebagian besar dibuka perkasa pada perdagangan Jumat (31/5/2024), seiring penurunan imbal hasil (yield) obligasi global menyusul revisi pada data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS).
Kondisi ini meningkatkan harapan bahwa bank sentral The Federal Reserve (The Fed) berada pada jalur yang tepat untuk menurunkan suku bunga setidaknya sekali sebelum akhir 2024.
Investor juga menilai sejumlah laporan ekonomi di Asia, yang utamanya adalah angka PMI China yang lebih lemah dari perkiraan untuk Mei.
Jepang dan Korea Selatan juga melaporkan data penjualan ritel dan produksi industri yang beragam untuk April.
Saham-saham di Australia, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong hingga saham-saham China menguat.