IDXChannel – Bursa saham Asia rebound pada perdagangan awal Selasa (14/10/2025).
Pemulihan tidak merata terjadi di berbagai pasar saham regional setelah muncul indikasi bahwa negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China masih berjalan sesuai rencana.
Indeks MSCI Asia-Pasifik terbesar di luar Jepang naik 0,5 persen, Shanghai Composite meningkat 0,31 persen, KOSPI Korea Selatan mendaki 0,66 persen, CSI 300 China tumbuh 0,16 persen, dan STI Singapura terapresiasi tipis 0,01 persen.
Berbeda, Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 1,23 persen dan Hang Seng Hong Kong turun 0,32 persen, serta ASX 200 Australia terdepresiasi tipis 0,03 persen.
Sementara futures S&P 500 menguat 0,3 persen, melanjutkan rebound dari sesi Senin di Wall Street setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut Presiden AS Donald Trump diperkirakan bertemu pemimpin China Xi Jinping di Korea Selatan akhir Oktober nanti.
Indeks utama Wall Street pada Senin ditutup menguat hingga 2,2 persen, dipimpin saham-saham produsen chip, setelah Trump menunjukkan sikap lebih bersahabat terkait ketegangan perdagangan AS-China.
Kenaikan pasar global sempat terhenti pada Jumat lalu setelah Trump mengumumkan tarif 100 persen untuk China, menghidupkan kembali ingatan tentang volatilitas pasar pasca pengumuman “Liberation Day” pada April.
Pelemahan itu baru berhenti setelah pesan bersahabat dari Presiden AS di platform Truth Social.
Analis Citi menulis dalam laporan riset bahwa mereka tidak memperkirakan ketegangan perdagangan antara Beijing dan Washington meningkat.
“Alasannya bukan semata-mata tweet menenangkan dari Presiden Trump akhir pekan lalu, tapi karena China mungkin satu-satunya negara dengan kekuatan tawar, sehingga AS diperkirakan harus lebih fleksibel dalam negosiasinya,” tulis analis Citi, dikutip Reuters.
Para trader terus memperkirakan pelonggaran dari Federal Reserve akhir bulan ini diperkirakan hampir pasti.
Fed funds futures memperlihatkan kemungkinan 97,8 persen adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat Federal Open Market Committee tanggal 29 Oktober, dibandingkan 98,3 persen sehari sebelumnya, menurut alat FedWatch dari CME Group. (Aldo Fernando)