sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa Saham AS Melemah karena Investor Mencerna Data Penjualan Ritel, S&P 500 cs Kompak Turun

Market news editor Kunthi Fahmar Sandy
18/06/2025 06:31 WIB
Bursa Saham AS atau Wall Street ditutup melemah, S&P 500 turun karena investor mencerna data penjualan ritel yang lemah
Bursa Saham AS Melemah karena Investor Mencerna Data Penjualan Ritel, S&P 500 cs Kompak Turun (FOTO:iNews Media Group)
Bursa Saham AS Melemah karena Investor Mencerna Data Penjualan Ritel, S&P 500 cs Kompak Turun (FOTO:iNews Media Group)

Selain itu, Verve Therapeutics (NASDAQ:VERV) melonjak karena Eli Lilly (NYSE:LLY) hampir membeli perusahaan bioteknologi tersebut hingga USD1,3 miliar.

 Saham tenaga surya Enphase Energy Inc (NASDAQ:ENPH), Sunrun (NASDAQ:RUN), First Solar (NASDAQ:FSLR) dan SolarEdge Technologies (NASDAQ:SEDG) turun tajam, setelah perubahan Senat AS terhadap RUU pemotongan pajak Presiden Trump. 

Oklo (NYSE:OKLO) dan Nano Nuclear Energy (NASDAQ:NNE)(NASDAQ:NNE) keduanya naik karena perusahaan tenaga nuklir naik setelah Senat AS memperpanjang kredit untuk energi nuklir hingga 2036.

Sedangkan harga minyak naik pada hari Selasa, di tengah memudarnya harapan untuk gencatan senjata Iran-Israel. Selain konflik yang mengancam pasokan Timur Tengah, prospek positif Badan Energi Internasional terhadap pertumbuhan global juga mengangkat sentimen terhadap harga minyak.

Permintaan minyak global akan terus tumbuh hingga akhir dekade ini meskipun mencapai puncaknya di China, negara pengimpor utama, pada 2027. Permintaan minyak akan mencapai puncaknya pada 105,6 juta barel per hari (bph) pada 2029 dan kemudian turun sedikit pada 2030. Pada saat yang sama, kapasitas produksi global diperkirakan meningkat lebih dari 5 juta bph menjadi 114,7 juta bph pada 2030.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3 4 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement